Selasa, 30 Desember 2008
Jadilah Lilin
Jadilah lilin yang mengikhlaskan tubuhnya terbakar habis demi menerangi bhuwana. Petikan kalimat ini saya sampaikan pada KMD (Kursus Mahir Dasar) bagi pembina pramuka yang diselenggarakan di SMP Negeri 1 Binangun. Dasar pemikiran ini karna memang lilin dapat dijadikan tolak ukur dalam mengabdi haruslah kafah, total bahkan sampai titik darah penghabisan. Dan agaknya pola pemikiran ini tidaklah hanya pada insan yang pramukais saja, tapi justru dalam berseni pun lebih ngeh.Apalagi bila dikaitkan dalam seni drama. Ketika salah seorang siswa saya konsultasi ujian akhir kelulusan seni drama dan hendak mementaskan monolog tentang lilin, langsung saja saya acc. Karena saya pun punya misi: Satya Ku Darmakan, Darma Ku Baktikan semaksimal mungkin seperti pengabdian lilin tadi
Kamis, 11 Desember 2008
SENI BUTUH INOVASI TIADA HENTI
Puji syukur matur nuwun slalu terucap mengingat seni drama di sekolah kami dari tidak ada apa-apa sampai Alhamdulillah ada sedikit karya sekarang ada. Untuk itu dukungan moril dan materiil dari rekan rekan wartawan, seniman, apresiator, rekan sejawat guru dan anak-anakku yang manis tentulah sayang saya nantikan karena SENI MEMANG INOVASI TIADA HENTI
Selasa, 09 Desember 2008
RTL (RENCANA TINDAK LANJUT)
Mohon doa restu dalam waktu dekat KOMUNITASSENIMA (komunitas seni drama SMA I Cilacap) akan mempoduksi:
a.operette bagi siswa kelas x
b.drama radio live, dipancarluaskan melalui radio One 106,4 fm
c. film pendek dan dokumenter ( point b dan c untuk kelas xi, dan
d.monolog bagi siswa kelas xii
demikian info dari saya dan mohon Insya Alloh rekan- rekan juga dapat mengapresiasi film-film karya anak-anak saya melalui blog ini.
sak wentawis cekap semanten njeh
Tekadku, Pengabdianku, Terbaik!
Agaknya slogan yang saya adopsi dari kepolisian itu apabila diramu dengan ramuan Tanamkanlah Benih Kebajikan dalam Setiap Langkah Kehidupan akan melahirkan sinergi dahsyat dalam berseni dan bersastra. Walaupun secara jujur belum dapat menghasilkan karya-karya seperti rekan-rekan, tapi "Nawaitu" saya tuk hijrah dalam menyumbangkan sedikit ilmu saya adalah sebuah tekad bulat saya tuk ananda siswa-siswi SMANIC tercinta.Melalui blog ini mari kita dalami 'MANUSIA DAN KARAKTERNYA'
SIAP GRAK!!!!
Cast luthfy p.f.s afrizal rezha ridwan k.p. ika chandra ending t.w. vera m.c rio aditya d.j. christina h.p.
Director nurul fathia
Written by nurul fathia
Camera & editing by primandaru widjaya
Producer anang nurasa madurasa
SINOPSIS
Awal cerita ini adalah sekelompok anak remaja yang saling membuat kesepakatan untuk mempertahankan persahabatan mereka. Namun pada akhirnya beberapa dari mereka melanggar kesepakatan yang telah mereka buat sendiri dan akibatnya timbullah perselisihan di antara mereka dan hubungan mereka menjadi renggang satu sama lain. Akhirnya Ridwan dan Reza -dua orang diantara mereka-memutuskan untuk mengumpulkan sahabat-sahabat mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sekaligus menyatukan kembali hubungan mereka.
Burn is Bakar
cast dedy fajar brian nanda margie sarinastiti annisa meitasari fauzia koesdianarwati mariza feary rizky yanuary tatya putik euis intarina
director ade putra
written by dedy fajar brian nanda tatya putik ade putra
camera& editing by ade putra
producer anang nurasa madurasa
Sinopsis
SINOPSIS Awal cerita ini adalah keterlambatan Udn untuk kerja kelompok bersama Riri, Ira Uzi dan Tata dirumah Riri. Saat udin tiba dirumah Riri, kerja kelompok sudah selesai. Oleh Ira yang saat itu belum pulang, Udin ditugasi untuk nge-burn CD tugas mereka. Udin yang tak tahu arti burn, bertanya pada Syamsu adiknya. Udinpun dipinjami Syamsu kamus bahasa inggris untuk mencari artinya. Udin mencari dan menemukan bahwa arti dari burn adalah bakar. Ia beranggapan kalau nge-burn CD berarti nge-bakar CD. Ia pun membakar CD itu dibantu oleh
Jumat, 2007 Oktober 12
Pelajar SMANIC Serbu Jakarta
Kamis, 04 Oktober 2007 Pukul 22.00 WIB merupakan hari keberangkatan 18 siswa SMAN 1 Cilacap menuju ke Jakarta. Dengan bekal seadanya dan sangu yang mepet, akhirnya sampailah juga merekadalam ajang a Court de’ecran : Courts-Circuit CCF “Pusat Kebudayaan Perancis”
berikut laporan 2 hari mereka di Jakarta
Hari pertama, Jum’at 5 Oktober 2007, setelah mandi di Masjid Istiqlal, mereka bersama-sama menuju TIM “Taman Ismail Marzuki” Jakarta. Disana mereka masih dalam proses adaptasi, dan mengenal lingkungan, hingga pukul 12 siang mereka dihantar ke sebuah tempat peristirahatan.
Sebenarnya pada pukul 14.15 WIB ada program pemutaran film-film Perancis di Kineforum (studio1 TIM21 Jakarta) namun karena beberapa dari mereka memilih untuk beristirahat, maka mereka baru bisa hadir pada pukul 15.45 dalam program film-film Konfiden.
Perbedaan yang sangat terasa ketika beberapa dari mereka nyletuk ” Wah nang Cilacap langka bioskop kaya kiye yah?” (wah di Cilacap ga ada bioskop kayak gini ya?) Jelas, terasa sangat lugu, karena memang keadaannya begitu. Apalagi setelah menonton film-film pada program tersebut, “Mas, gambarnya bisa bening gitu gimana ? Mas, ini filmnya anak SMA mana? Mas, film kita paling jelek sendiri ya? (dan beberapa pertanyaan lain yang bikin pusing kalo dijawab)
lalu tepat pukul 17.30 mereka sudah berada di Galeri cipta 2 untuk melihat-lihat beberapa stand yang sudah ada disitu. Sebenernya sih mereka nunggu jam buka tiba..karena disana sudah disiapkan beberapa menu berbuka puasa….Sikaaattt..
Setelah selesai berbuka, sembahyang, dan cuci muka…mereka melanjutkan aktivitas nonton film-film dari IKJ. sampe malam, dan kembali lagi ke penginapan.
Besoknya, mereka jalan-jalan keliling Jakarta, (entah kemana sesuaiarah kaki melangkah aja) baru pukul 14.00 mereka berada di Kineforum untuk menyaksikan film-film animasi. Setelah itu, sekitar pukul 15.00, mereka berada di Galeri Cipta2 lagi untuk sekedar bermesraan bersama KINOKI
Baru sekitar pukul 16.00 digelarlah diskusi terbuka bersama Konfiden, Urbanimation dan FFAI. setelah itu “BUKA PUASA” makan-makan lagiiiii
Nggak kerasa, malam hari tlah tiba, merekapun sudah siap di dalam studio 1 untuk menyaksikan film-film
mereka diputar dalam bioskop ternama itu.
Ternyata film pelajar Cilacap gak kalah bagus dengan Film Pelajar Tangerang
Geerrrrr….suasana riang, dan juga penuh tawa…karena film-film yang dputar cukup menghibur para penonton. Oya selain film dari Cilacap, ada juga film dari sma Tangerang, dan Bogor.
Malam semakin larut…tepat pukul 22.00 wib, mereka keluar dari Kineforum, dan masuk kedalam minibus, dan kembali ke Cilacap…(Sampai jumpa lagi Jakarta )
Meski Saur acak-acakan…tapi puasa tetep dijalankan…ah jadi rumit mikirnya…Pokoknya hari minggu jam 8 pagi mereka sudah sampe di Cilacap lagi….
sumber : sangkanparan.wordpress.com
PROLOG SERI LORO
Ide ini sebenarnya berasal dari Ade Putra, siswa kelas XII Imersi 1 yang ingin menjalin ukhuwah sesama siswa SMA Negeri 1 Cilacap ( SMANIC ) yang memilih seni drama sebagai pilihannya belajar pada khususnya dan semua pihak yang bersilaturahmi pada blog ini.
Harapannya sederhana saja, hanya sekedar ukhuwah tetapi kedepan harapan saya justru siapapun yang bersama-sama dengan komunitas Seni Drama ( disingkat komunitas SENIMA) tali kereativitas akan terus terajut dengan erat.
Selanjutnya kita patut bersyukur karena di SMANIC Seni Drama sudah berjalan 4 tahun. Walaupun dengan sarana, prasarana dan kemampuan guru yang terbatas, namun Saya patut bersyukur karena walau “minim fasilitas namun kaya kreativitas”. Inilah dorongan spirit yang tidak terkira dahsyatnya Saya bersama para siswa mangangkat harkat dan martabat SMANIC tercinta melalui pelajaran Seni Drama.
Selanjutnya izinkan Saya mengucapkan terima kasih kepada
Allah SWT, atas karunianya Saya akan terus mengabdi selama masih bernafas
Nabi Muhammad SAW dengan segala syafaatnya
Abah Kyai Zain ( PP Al Falah Kesugihan ) & K.H. M. Husni ( Asrama Pelajar Islam At Tin Purworejo ), atas ijazahnya
Ust. Hermanto ( SMANIC ), H.M Fakhrudin ( Magelang ), Bang Okto Gunarso ( RRI Semarang ) serta Agus R. Sarjono ( STSI Bandung ), atas pelajaran teaternya pada Saya
Dewan Kesenian Cilacap, Insan ( Sangkanparan ), Sigit ( Suara Merdeka ) yang telah mem-back up semua kegiatan siswa
SMA Negeri 1 Cilacap, dewan guru, & karyawan, mohon maaf kadang merepotkan
Taufik Ismail, Yayan Mahayana ( Horizon ), Agus Haryanto ( Dikdasemen Jakarta ) para guru Saya di MMDS
Titi “Mungil” Suratmi ( dengan segala paruh hidupnya ), Arifah ( di Surga ), Bapak Ibu serta Mertua, Kakak & Adik ipar dan semua penyokong kinerja saya.
Semua pihak yang tidak dapat Saya sebut satu persatu
Tuku kupat nang Kawunganten
Menawi lepat nyuwun pangapunten