Sabtu, 31 Januari 2009

Lihatlah dunia sana anakku



Lihatlah dunia sana anakku. Kalimat ini sengaja saya gunakan sebagai pembuka edisi kali ini. Hal ini setema dengan sikon anak-anakku yang sedang ujian monolog. Pemahaman ini sangatlah berarti mengingat untuk menghadirkan tokoh yang hidup haruslah 'observasi yang matang'. Berkata observasi  berarti lihatlah dunia sana itu tadi. Ini merupakan satire pada kita semua yang 'dicekoki' racun sinetronisme yang menebarkan faham: tahtaisme, hartaisme dan wanitaisme yang tiada duanya di jagad sinetronisme. Mau lihat dunia lain anak-anak saya? Baca Suara Merdeka edisi Jumat,30 Januari 2009