Atas Nama Cinta, pertama kali saya dengar kalimat itu adalah judul drama karya guru teater saya Agus R Sarjono yang kesehariannya dosen STSI Bandung dan sastrawan Horison. Seiring waktu kalimat Atas Nama Cinta sering nongol hampir tiap malam di layar kaca kita, yang dilihat dari judulnya saja memabukkan. Ya memang memabukkan sepert judul semula yang saya dengar kali pertama. Dalam beberapa dialog dengan TENTARA saya, semua sepakat memang memabukkan, menghanyutkan bahkan meluluhlantahkan baja sekalipun. Lihatlah banyak fakta sebuah koloni 'sakinah mawadah warahmah' remuk redam karnanya. Entah dengan dalih TTM-lah, sohib-lah and so on and so on, semua hanyut air bah atas nama cinta. So epilog kali ini, matur teng kyu dumateng : Titi'Mungil'Suratmi yang beri sgala kebutuhan tiap hari; mba Marni atas sgala puisi2nya,yunda Pur mabigus atas perhatiaanya and mba Retno 'Agus' atas satu warnanya, karna semua tulisan ini berkiblat Atas Nama Cinta. Nuwun.........
Atas Sgala Kau Berikan
Entah berapa untai syair kudendangan
mengurai kasih di senja pasir nan lembut
Kau sambut hatin nan penuh semburat'ku beri kau warna sukmamu'
diam membisu di ujung waktu nan tak berbatas.... ku terima kasihmu
atas sgala kau berikan terima kasih ku ucapkan
tritih kulon,6II09